RD Edi Menori, Anggota Presidium MNPK dan Ketua MPK Ruteng
Pendidikan pada intinya merupakan upaya memanusiakan manusia, membentuk manusia utuh. Pembentukan ini terjadi melalui proses interaksi antara pendidik dan orang yang dididik. Dalam proses itu pendidik memfasilitasi, memotivasi yang dididik agar aktif dan kreatif membentuk dirinya menjadi insan pembelajar. Karena itu pendidikan diarahkan pertama-tama untuk membentuk manusia pembelajar, manusia yang memiliki semangat dan kemampuan untuk belajar, juga manusia yang kreatif dan inovatif mengembangkan kemampuannya.
Merujuk pada hakekat pendidikan maka proses pendidikan harus dimulai dari pembentukan karakter peserta didik. Peserta didik dibantu, difasilitasi agar terlibat aktif dalam proses pembentukan diri. Mereka juga difasilitasi untuk memiliki rasa cinta yang mendalam pada nilai-nilai kehidupan (Pancasila) serta merasa haus untuk belajar dan mempelajari segala sesuatu untuk memaknai hidupnya.
Proses pendidikan yang demikian berfokus pada peserta didik, yang dimulai dari pembentukan kepribadian anak. Anak dibantu untuk memiliki dalam dirinya perilaku yang baik dan kesadaran untuk belajar mandiri. Anak difasilitasi untuk belajar kreatif dan inovatif. Kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik sebagai insan pembelajar merupakan modal untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru dipelajari untuk memaknai hidupnya dan membuat hidup lebih bermakna bagi manusia. Sebagai insan pembelajar dia menjadi tuan atas apa yang dipelajari dan diciptakannya. Ilmu dan teknologi tetap dipakai sebagai sarana dalam memajukan kehidupan. Kecanggihan teknologi tidak mengubah hakekatnya sebagai sarana kehidupan, yang memudahkan kehidupan dan mempercepat kemajuan.
Teknologi mengubah wajah dunia pada level permukaan, menarik manusia untuk mengejar percepatan pencapaian output, lebih menghargai hasil dari pada nilai, menggoda manusia untuk mengejar yang instan. Teknologi menekankan efisiensi dan berdampak menggantikan tenaga manusia dengan mesin. Mesin akan menjadi lebih penting dari sesama manusia dalam upaya mengejar profit.
Tantangan kemajuan zaman ini bisa dihadapi bila pendidikan karakter efektif dan berdaya guna menyiapkan insan pembelajar yang berkepribadian, kreatif dan inovatif. Pendidikan karakter harus diletakan sebagai fondasi dalam pembentukan manusia pembelajar. Karena itu pendidikan pertama-tama harus ‘didisain’ untuk membentuk manusia pembelajar, menyentuh hakekat manusia.
Kemajuan jaman harus disikapi dengan arif tanpa harus mengubah orientasi pendidikan. Manusia pembelajar yang mau dibentuk dalam proses pendidikan harus eksis hidup di tengah kemajuan dan perubahan jaman namun tetap berakar pada nilai-nilai dan kearifan kehidupan.
Waktu selalu bergerak maju dan menjemput jaman baru. Manusia yang hidup dalam waktu, mengalir bersama sang waktu akan menghadapi kemajuan jaman. Manusia yang mengalir dalam waktu sesungguhnya memberikan makna pada waktu dan zaman.
Maka, didiklah manusia (anak-anakmu), pertama-tama dan terutama, agar bermartabat luhur sehingga menjadi tuan atas waktu dan zaman.
Artikel ini juga dimuat dalam Buletin OASE MNPK Edisi Februari-Mei 2019