Berikut adalah sambutan Ella Yulaelawati, Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud, yang dibacakan oleh Katarina, Kasi Kemitraan Ditjen Pembinaan PAUD dalam acara workshop Kurikulum 2013 PAUD di Ruteng, Kamis, 31 Agustus 2017.
Yang terhormat.
Ketua Umum MNPK;
Para Pengurus Pusat dan Daerah MNPK;
Para undangan yang berbahagia.
Asalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua, om swastyastu, name budaye.
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi kita kesehatan dan keselamatan sehingga kita dapat berkumpul bersilaturahim dalam suasana penuh komitmen untuk peningkatan mutu pendidikan anak usia dini.
Bapak dan Ibu para hadirin,
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas perhatian Bapak dan Ibu beserta Penyelenggara yang telah mengundang kami dalam acara Seminar Kurikulum yang sangat penting ini. Mengapa acara ini penting? Setiap agenda yang mengutamakan anak usia dini adalah upaya untuk perwujudan esok hari yang lebih baik.
Memperluas akses untuk pendidikan anak usia dini yang berkualitas tinggi merupakan suatu investasi cerdas yang dapat kita laksanakan bersama-sama. Dua penelitian terakhir tentang perkembangan otak manusia dan investasi untuk PAUD menunjukkan bukti yang signifikan tentang pentingnya PAUD berkualitas.
Penelitian tentang otak manusia menunjukkan bahwa pada tahun-tahun awal kehidupan – ketika otak manusia sedang dibangun – merupakan kesempatan emas untuk mengembangkan seluruh potensi anak dan mempertajam keterampilan akademik, sosial dan kognitif untuk berhasil di sekolah dan pada kehidupan mereka kini dan nanti.
Penelitian Professor James Heckman, ahli ekonomi dari universitas Chicago dan peraih nobel ekonomi menyatakan bahwa investasi satu dolar dalam PAUD berkualitas akan memperoleh imbal hasil investasi sebanyak tiga belas dolar. Prof. Heckman juga mengatakan bahwa, PAUD yang berkualitas meningkatkan kelulusan SLTA perempuan dari 13% menjadi 25%. PAUD berkualitas meningkatkan penghasilan laki-laki dewasa antara $19.000 sampai $24.000.
Baru saja Prof Heckman juga melontarkan pernyataan tentang perlunya perhatian mendalam untuk masalah gender di PAUD. Menurut Heckman (2007) “Pendidikan anak usia dini yang berkualitas memberi manfaat bagi anak-anak dari keluarga berpendapatan rendah, namun mereka juga menemukan perbedaan yang signifikan menurut jenis kelamin. Meskipun semua anak mendapatkan keuntungan dari PAUD yang berkualitas, anak perempuan menunjukkan beberapa peningkatan pada PAUD berkualitas rendah dan anak laki-laki benar-benar dirugikan olehnya. Mengingat perlunya bekerja, sangat penting untuk menyediakan PAUD yang berkualitas bagi keluarga berpenghasilan rendah. Kegagalan untuk melakukannya adalah kesempatan yang tidak terjawab untuk memperbaiki kehidupan dan ekonomi nasional, terutama karena program PAUD berkualitas akan beroleh manfaat dalam jangka pendek dan jangka panjang. PAUD berkualitas adalah suatu keniscayaan, bukan kemewahan bagi anak dari keluarga yang kurang beruntung.
Insyaalloh hal ini juga dapat kita lakukan bersama-sama. Setiap satu rupiah untuk PAUD berkualitas nantinya beroleh imbal hasil tiga belas kali lipat. Kuncinya terletak pada kualitas PAUD untuk SEMUA dan Semua untuk KUALITAS. Kebijakan, perencanaan, anggaran, pelaksanaan dan penilaian semua untuk kualitas.
Jika PAUD Berkualitas tersedia untuk setiap anak, maknanya kita menyediakan tempat yang aman bagi setiap anak untuk tumbuh dan belajar, memberikan titik awal yang mereka butuhkan untuk berhasil disekolah dan menjadi angkatan kerja dengan penghasilan tinggi serta membangun keluarga yang stabil pada masanya nanti.
Para Hadirin yang saya hormati,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan – dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat – memperkuat kerjasama dengan berbagai mitra dalam rangka perluasan dan peningkatan kualitas layanan PAUD. Layanan PAUD berkualitas merupakan pondasi penting dalam penyiapan generasi berkualitas. Indonesia menghadapi peluang sekaligus tantangan besar dengan komposisi penduduk muda. Dengan populasi penduduk muda usia 1-12 tahun sebanyak sekitar 66 juta anak dapat menghantarkan Indonesia meraih masa keemasan bila kelompok muda ini dipersiapkan secara baik kecerdasan maupun karakternya. Untuk itu Pemerintah menerapkan langkah strategis melalui Gerakan Nasional PAUD Berkualitas untuk memberikan awal terbaik bagi masa depan anak.
Pencapaian 100 tahun Indonesia merdeka akan sangat ditentukan oleh bagaimana kita memanfaatkan peluang bonus demografi dengan menyiapkan kualitas angkatan kerja yang berlimpah. Pada tahun 2010, terdapat 32,5 juta anak usia 0-6 tahun yang pada tahun 2045 usia mereka mencapai 35-41 tahun. Sementara itu anak usia 0-6 tahun pada tahun 2016 yang berjumlah 33,5 juta orang, pada tahun 2045 usia mereka telah mencapai 29-35 tahun. Ini merupakan usia produktif, yang jika dipersiapkan dengan baik sejak sekarang akan menjadi modal pembangunan, tetapi sebaliknya jika tidak dipersiapkan dengan baik justru kelak akan menjadi beban pembangunan.
Peningkatan kualitas pengembangan anak usia dini pun kini telah menjadi komitmen dunia. Agenda Perkembangan Anak Usia Dini telah masuk dalam agenda PBB melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDG). Perihal tersebut ditindak lanjuti dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No.59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Pada tahun 2030, dunia berkomitmen memastikan semua anak perempuan dan laki-laki memperoleh akses terhadap perkembangan, perawatan, dan pendidikan anak usia dini bermutu sehingga mereka siap untuk memasuki pendidikan dasar.
Dalam hal akses, masih ada kendala dalam penanganan PAUD, diantaranya adalah penanganan PAUD di daerah 3T, daerah rawan bencana, dan anak-anak yang berkebutuhan khusus. Saat ini APK sudah mencapai 72,35% dan masih terdapat 28,86% desa yang belum memiliki PAUD.
Selain itu PAUD juga masih diperhadapkan dengan adanya disparitas partisipasi PAUD berdasarkan kondisi sosial ekonomi orangtua dan kota-desa.
Dalam hal PAUD berkualitas, sangat bergantung pada guru dan penyelenggara PAUD yang profesional. Guru PAUD harus terlatih dengan baik dalam hal pedagogi dan pengetahuan berkaitan dengan perkembangan fisik, kesehatan, intelektual, emosional, dan spiritual agar anak-anak tumbuh dan berkembang secara menyeluruh. Pembelajaran di PAUD masih belum sepenuhnya berbasis bermain seperti yang diharapkan, guru PAUD yang memenuhi kompetensi dan kualifikasi juga belum memadai. Saat ini masih terdapat 291.358 guru PAUD lulusan SMA, dan 28.807 guru PAUD lulusan SMP, sementara yang D4, S1, S2 sebanyak 200 ribu lebih.
Para Hadirin yang terhormat,
Mari kita satukan gerak dan langkah dalam pendidikan anak usia dini yang berkualitas untuk semua – meningkatkan pengembangan seluruh potensi anak, dan mencapai pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk pekerjaan bermutu – dalam membangun manusia berkualitas untuk masa depan yang lebih baik.
Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, salam sejahtera untuk kita semua, om shant-shanti om, name budaye.