Berastagi, Mnpkindonesia.org – Para suster dari Kongregasi Suster-suster Fransiskan Dina (SFD) bersama para guru yang bekerja di sekolah-sekolah di lembaga pendidikan mereka kini sedang merampungkan penulisan buku pendidikan karakter.
Sejak Senin, 20 Maret 2017, mereka berkumpul di Hotel Mikie Holiday, Berastagi, Sumatera Utara. Kegiatan itu yang didampingi Pastor Vinsensius Darmin Mbula OFM, Ketua Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK) akan berlangsung hingga Jumat, 24 Maret.
Buku yang sedang mereka susun, “Pedoman Pendidikan Karakter KE SFD-AN” akan diperuntukkan bagi murid di setiap jenjang pendidikan dari TK sampai dengan SMA dan SLB di sekolah-sekolah yang dikelola para suster SFD.
“Sudah lama Kongregasi SFD di Indonesia merindukan adanya ‘Buku Panduan Karakter KE SFD-AN,’ sebagai sarana untuk mengimplementasikan spiritualitas Bapa Santo Fransiskus Assisi dan spiritualitas pendiri Kongregasi SFD serta semangat para suster pendahulu dalam karya pendidikan,” kata Sr M Yovitas Simamora SFD, Ketua Yayasan Setia Medan.
“Buku ini dibuat dan dikonsep dengan tujuan agar nilai-nilai karya KE SFD-AN terintegritasi dan dapat diimplementasikan dalam karya pendidikan yang dikelola Kongregasi SFD,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, proses penyusunan buku ini sudah dimulai sejak Oktober 2015 dan ditargetkan akan rampung pada bulan Maret ini.
“Kami mengalami bahwa proses ini sangat panjang. Kami mengadakan rapat dan pertemuan-pertemuan hampir dua puluh kali, dengan biaya yang cukup besar,” katanya.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil rapat pada Januari 2016, tim penyusun buku telah merumuskan nilai untuk karya pendididkan di Kongregasi SFD yaitu, Semangat, Fraternitas dan Dina.
“Tiga kata yang sederhana ini menurut refleksi kami berdaya mengimplementasikan spiritualitas Kongregasi SFD dan menjadi saluran rahmat Tuhan dalam karya pelayanan pendidikan di SFD,” kata Sr Yovitas.
Ia mengungkapkan, banyak yang terlibat dalam rangkaian proses ini. Selain tim penyusun, juga kata dia, para tenaga ahli, termasuk Pastor Darmin serta dukungan para guru, pegawai dan peserta didik, di mana tampak ada kesungguhan, kesetiaan, kerja sama dan kerja keras dalam menggali serta merumuskan nilai-nilai yang sekarang tertuang dalam buku ini.
“Kami percaya, Tuhan yang memulai karya ini dalam diri kami, maka Tuhan juga yang menyelesaikannya,” kata Suster Yovita.